BERITA : Tongkat Ajaib vs Para Ahli Sihir
Jember
(8/10) – Brighter (Awardee Bright Scholarship) Politeknik Negeri Jember
mengikuti kegiatan kajian Tafsir Al-Quran, dimana surah yang dikaji pada kesempatan kali ini adalah surah ke-79 dalam
Al-Quran. Kegiatan Tafsir Al-Qur’an ini dipimpin oleh Ustadz Muhammad Alfan
Santoso, dan diikuti oleh seluruh Brighter Polije. Kegiatan Tafsir Al-Quran ini
juga disiarkan langsung melalui aplikasi Instragam. Kegiatan yang dimulai pukul
05.45 WIB ini berjalan dengan khidmat selama 38 menit lamanya, dalam Tafsir
Al-Qur’an kali ini membahas 5 ayat pertama dari Surah An-Naziat.
Kegiatan
Tafsir Al-Qur’an ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap hari
Jum’at pagi. Seperti pada kajian Tafsir Al-Qur’an sebelumnya, agenda ini
dipimpin atau diisi oleh Ustadz Alfan.
Para peserta cukup antusias dalam mengikuti program Tafsir Al-Qur’an ini,
dimana dalam menyampaikan Tafsir dari Surah An-Nazi’at ini Ustadz Alfan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, serta
diselingi dengan guyonan (candaan, red.).
Dalam
pembahasannya, Ustadz Alfan
membacakan tafsir Surah An-Nazi’at
pada termin keedua yakni dari ayat 15 hingga 26 yang mana membahas tentang
kisah Nabi Musa dan Firaun. Didalam tafsir yang dibacakannya, Ustadz Alfan menerangkan seputar kisah
nabi Musa yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk kembali ke Firaun untuk
berdakwah. Pada ayat 15 hingga 26 ini juga ditujukan untuk Nabi Muhammad agar
beliau tetap tenang dalam berdakwah waktu itu, karena pada zaman sebelum beliau
(Nabi Muhammas SAW) terdapat Nabi Musa yang berdakwah kepada Firaun, yang merupakan sebutan untuk raja Mesir yang
mana dia merupakan raja paling sombong, dzalim dan kafir. Salah satu mu'jizat Nabi Musa ialah tongkatnya yang dapat berubah menjadi ular, hal tersebut membuat para ahli sihir yang mengikuti sayembara Firaun menjadi tekagum-kagum dengan Nabi Musa karena dianggap memiliki sihir yang lebih tinggi darinya.
Kemudian program Tafsir Al-Qur’an ini ditutup dengan sesi tanya-jawab yang kemudian dilanjutkan dengan membaca sholawat “Thibbil Qulub” bersama-sama. (Sayyid)
Komentar
Posting Komentar